21 research outputs found

    PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPADU BERBASIS MASALAH TEMA HUJAN ASAM BERBANTUAN MIND MAP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN METAKOGNISI SISWA

    Get PDF
    Penguasaan konsep dan keterampilan metakognitif berkontribusi dalam kesuksesan pembelajaran dan membuat siswa menjadi pelajar mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map terhadap penguasaan konsep dan metakognisi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dan dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Bandung Barat kelas 7 SMP semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Melibatkan 2 kelas yang memiliki karakteristik yang sama dan dipilih secara acak sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 39 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map sedangkan kelas kontrol terdiri dari 37 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam tanpa bantuan mind map. Pengumpulan data penguasaan konsep digunakan tes penguasaan konsep tema Hujan Asam sedangkan keterampilan metakognitif menggunakan Metacognitive Activities Inventory (MCA-I) dan Soal Uraian yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Data penelitian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan (p=0.000) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penguasaan konsep kelas kontrol meningkat sebesar 32.2% sedangkan kelas eksperimen meningkat sebesar 75.6%, 2) Tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan metakognitif siswa yang signifikan (p=0.138) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keterampilan Metakognitif kelas kontrol tidak meningkat sedangkan kelas eksperimen meningkat sebesar 9%, 3) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan memecahkan masalah menggunakan keterampilan metakognitif yang signifikan (p=0.002) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan memecahkan masalah menggunakan keterampilan metakognitif pada kelas kontrol meningkat sebesar 31% sedangkan kelas eksperimen meningkat sebesar 59%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan peningkatan penguasaan konsep siswa namun belum dapat meningkatkan keterampilan metakognitif siswa secara signifikan.----------Mastery of concepts and metacognitive skills contribute to the success of learning and make students become independent learners. The purpose of this study was to determine the effect of Problem Based Integrated Science Learning about Acid Rain assisted mind map on student’ mastery of concepts and metacognition. This research is a quasi-experimental and implemented in one of Junior High School in West Bandung seventh-grade classroom, 2nd semester 2014/2015 academic year. Involves two classes that have the same characteristics and randomly selected as experimental class and control class. Experimental class consists of 39 students using Problem Based Integrated science learning about Acid Rain Scene aided mind map while the control class consists of 37 students using Problem Based Integrated science learning about Acid Rain unaided mind map. Data collection mastery of concepts used tests mastery of Acid Rain concepts and metacognitive skills while using metacognitive Activities Inventory (MCA-I) and Problem description given before and after the study. Data were analyzed using SPSS version 16.0. The results showed: 1) There are significant differences on the increase mastery of concept (p = 0.000) between the experimental class and control class. Mastery of concept of control class increased by 32.2% while the experimental class increased by 75.6%, 2) There is no significant difference on the increase metacognitive skills (p = 0.138) between the experimental class and control class. Metacognitive skills did not increase while the control class and experimental class increased by 9%, 3) There are significant differences on the increase in the ability to solve problems using metacognitive skills (p = 0.002) between the experimental class and control class. The ability to solve problems using metacognitive skills in the control class increased by 31% while the experimental class increased by 59%. Results of this study indicate that Problem Based Integrated science learning about Acid Rain assisted mind map has a significant impact on students 'mastery of concepts enhancement but can not improve significantly students' metacognitive skills

    Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 9 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu adalah kelas XI IPA 3 dengan jumlah 36 siswa. Penelitian mengaplikasikan pendekatan penelitian kuantitatif metode quasi eksprimen dengan disain one group pretest-posttest. Tes tertulis berupa 10 buah soal essay digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pada materi suhu dan kalor. Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata pretest sebesar 36,11 yang termasuk kategori tidak kritis dan rata-rata posttest sebesar 78,61 yang termasuk kategori kritis. Rata-rata N-Gain pada indikator berpikir kritis adalah 0,66 yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis uji-t berpasangan ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil pretest dengan posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Samarinda

    Analisis Motivasi Siswa Berdasarkan Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika berbasis E-Learning di SMA Se-Samarinda

    Get PDF
    Pandemi COVID-19 menyebabkan pembelajaran tatap muka dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Keadaan ini berdampak terhadap kualitas pembelajaran dan memengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa berdasarkan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam pembelajaran fisika di SMA se-Samarinda secara keseluruhan, tiap aspek ARCS dan berdasarkan jenis kelamin. Jenis Penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri se-Samarinda. Sampel ditentukan secara random sampling. Jumlah sampel sebanyak 216 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Pertanyaan pada angket merujuk pada Model Motivasi ARCS oleh Keller pada empat elemen, yaitu Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction. Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar mayoritas siswa termasuk pada klasifikasi kategori tinggi, dengan persentase sebesar 52% siswa dari 216 partisipan. Berdasarkan jenis kelamin, secara keseluruhan maupun di tiap aspek motivasi belajar siswa perempuan lebih tinggi. Perolehan persentase tiap aspek motivasi belajar adalah 67% aspek Attention dan aspek Confidence 64% aspek Relevance, 73% aspek satisfaction. Upaya peningkatan motivasi dalam pembelajaran fisika perlu terus dilakukan

    Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 11 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang terpilih adalah kelas XI MIPA 3 dengan jumlah 35 siswa. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksprimen dengan disain one group pretest-posttest. Tes tertulis berupa 10 buah soal essay digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pada materi suhu dan kalor. Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata pre-test sebesar 30,11 yang termasuk kategori tidak kritis dan rata-rata post-test sebesar 76,62 yang termasuk kategori kritis. Rata-rata N-Gain pada indikator berpikir kritis adalah 0,67 yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis uji-t berpasangan ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil pre-test dengan post-test. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 11 Samarinda

    Pengaruh Respon Penggunaan Media Game Edukasi Quizizz dalam Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh respon penggunaan media game edukasi Quizizz terhadap hasil belajar siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dengan sampel kelas XI MIPA 1 sebanyak 36 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study design. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan tes akhir yang kemudian dianalisis menggunakan uji analisis regresi sederhana serta angket untuk mengetahui respon siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 87,92 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Berdasarkan hasil analisis angket menunjukkan bahwa respon siswa termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 88,9%. Hal ini di dukung dengan hasil uji analisis regresi linier sederhana yang memperoleh nilai signifikan 0,034 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga terdapat pengaruh respon penggunaan media game edukasi Quizizz terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Samarinda

    Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Berbantuan Mind Map

    Get PDF
    The purpose of this study was to examine the impact of Problem Based Learning aided mind map on student' mastery of Acid Rain concepts. A quasi experimental research design with a pre-test and post-test control group, which was selected from seventh graders, was used in this study. A total of 76 seventh graders in Bandung at the second-semester of the academic year 2014 /2015 participated in the study. One class (39 students) as experimental group were taught using the Problem Based Learning aided mind map while one other class (37 students) as control group used the Problem Based Learning. The results showed: 1) Student mastery of acid rain concepts in control group increased by 32.2%, 2) Student mastery of acid rain concepts in experimental group increased by 75.6%, 3) There are significant differences (p = 0.000) between the experimental group and control group in improving students' mastery of Acid Rain concepts. Results of this study indicate that Problem Based Learning aided mind map could be helpful in improving students' mastery of Acid Rain concepts

    Changes in the Pedagogical Content Knowledge (PCK) Self-Efficacy of Pre-Service Physics Teachers: Redefining the Role of Influencing Factors

    Get PDF
    Self-efficacy intervention in curriculum design is an effort to improve the quality of teaching practice for pre-service teachers. This research aims to redefine how pre-service teachers' self-efficacy changes through Physics Learning and Microteaching courses. Interventions are given by designing lectures with mastery of knowledge, guidance, teaching experience, and reflection on teaching experience. The intervention carried out 32 meetings (with a total of 67 hours) in 1 semester. The data collection techniques used a questionnaire consisting of 18 statements and reasons for giving the score through pre-test, mid-test, and post-test. The participants were 51 students in teacher education institutions in Indonesia. The results show that integrating activities such as delivering information about PCK, guidance, and their experience in teaching increased their self-efficacy. Still, their self-efficacy decreased after the teaching experience and reflection on their experience. These results recommend that teaching practice reflection activities should not be the last resort in improving students' self-efficacy. Providing information, guidance, teaching practice, and reflection should become an iterative process, where self-reflection notes as a tool to enhance their performance deficiencies and self-efficacy can be improve

    Model Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 13 Samarinda Materi Impuls dan Momentum

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 13 Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode posttest only control design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara  purposive sampling dengan melibatkan 31 peserta didik dari 2 kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis berupa 8 soal yang mengacu pada indikator berpikir kritis, yaitu Elementary Clarification, Basic Support, Inference, Advance, Strategy and Tactics. Kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model Discovery Learning mengalami peningkatan yang dilihat dari selisih antara nilai kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil uji Mann-Whitneyy diperoleh nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Melalui model discovery learning, siswa didorong untuk berpikir kritis, dan menganalisis sendiri, sehingga menemukan konsep berdasarkan bahan atau data yang dieksplorasi oleh siswa sendiri

    Analisis Perbandingan Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan Buku Non-BSE Fisika SMA Kelas XI berdasarkan Science Textbook Rating System (STRS)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kesesuaian kualitas buku BSE dan buku  non-BSE fisika untuk SMA Kelas XI Kurikulum 2013 pada aspek kriteria isi, ilustrasi, indeks dan glosarium. (2) mendeskripsikan  perbedaan antara kualitas buku BSE dan buku non-BSE fisika untuk SMA Kelas XI Kurikulum 2013 pada aspek kriteria isi, ilustrasi, indeks dan glosarium. Jenis penelitian ini adalah  penelitian analisis isi (content analysis) dengan pendekatan deskriptif bersifat komparatif menggunakan empat buku teks dengan kode BSE 1, BSE2, Non-BSE1, dan Non-BSE2. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen science Textbook Rating System (STRS) yang dikembangkan oleh collette & chiapetta (1994:3). Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Bahwa antara buku BSE dan non-BSE fisika memiliki kualitas yang hampir  tidak jauh berbeda, namun setiap subjek memiliki karakteristik khusus (2) Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas yang signifikan antara buku BSE dan Non-BSE. Buku BSE lebih unggul dari pada buku  non-BSE ditinjau dari aspek kriteria isi, ilustrasi, indeks dan glosariu

    Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 3 Samarinda

    Get PDF
    Proses pembelajaran yang kurang melibatkan partisipasi peserta didik berdampak pada keterampilan proses sains yang tidak terasah, peserta didik yang tidak ikut terlibat dalam penemuan fakta suatu ilmu akan berdampak pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yang melibatkan 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan lembar observasi keterampilan proses sains. Berdasarkan hasil N-Gain, peningkatan hasil belajar untuk kelas kontrol sebesar 0,35 dan kelas eksperimen sebesar 0,47. Berdasarkan perhitungan effect size untuk hasil belajar diperoleh hasil sebesar 0,65 dengan kategori efektifitas sedang. Berdasarkan hasil uji-t independen terhadap hasil belajar, diperoleh nilai Asymp.Sig. sebesar 0,008 . Penilaian indikator keterampilan proses sains menunjukkan bahwa 5 dari 8 indikator mencapai kategori baik dengan persentase lebih dari 75%
    corecore